Mesin turbojet menjadi
salah satu jenis mesin penggerak pesawat terbang. Mesin penggerak pesawat
terbang yang juga banyak digunakan pada saat ini selain turbojet yaituturboprop danturbofan.
Mesin turbojet sangat umum digunakan pada pesawat-pesawat tempur yang
membutuhkan kecepatan tinggi. Dan sekalipun mesin ini tidak lazim digunakan
pada kendaraan darat, namun kendaraan untuk pemecahan rekor kecepatan darat
menggunakan mesin ini.
Mesin Turbojet Pesawat
F-16 Fighting Falcon
Mesin turbojet
merupakan penerapan dari siklus termodinamika Brayton (baca artikel siklus brayton berikut).
Siklus Brayton terbagi kedalam empat tahapan proses yakni proses kompresi
isentropik, proses pembakaran isobarik, proses ekspansi isentropik, serta
proses pembuangan panas. Keempat tahapan proses inilah yang menjadi prinsip
dasar dari mesin turbojet.
Prinsip kerja mesin
turbojet tidak dapat terlepas dengan komponen-komponen kerjanya. Komponen utama
dari mesin turbojet yaitu kompresor, ruang bakar (combustion chamber), turbin,
dan nozzle. Tiga tahapan awal dari siklus brayton di atas terjadi pada
komponen-komponen mesin turbojet tersebut. Sedangkan proses siklus brayton yang
terakhir yakni proses pembuangan panas, terjadi di udara atmosfer.
Skema Mesin Turbojet
Mesin turbojet
menggunakan udara atmosfer sebagai fluida kerja. Udara masuk ke dalam sistem
turbojet melalui sisi inlet kompresor. Saat melewati kompresor, udara
dikompresi oleh beberapa tingkatan sudu kompresor yang tersusun secara aksial.
Pada ujung akhir kompresor, penampang casingberbentuk difuser untuk
menambah tekanan keluaran kompresor. Umumnya, tekanan udara keluaran kompresor
turbojet mencapai rasio 15:1. Selain itu, ada sebagian udara bertekanan yang
tidak diteruskan masuk ke ruang bakar. Sebagian kecil udara bertekanan tersebut
diekstraksi untuk berbagai kebutuhan seperti pendinginan stator turbin, air
conditioning, dan untuk sistem pencegah terbentuknya es di sisi inlet turbin.
Selanjutnya, udara
terkompresi keluaran kompresor masuk ke ruang bakar atau combustor. Bahan
bakar (avtur contohnya) diinjeksikan ke dalam ruang bakar ini. Sistemcombustor memiliki
desain khusus sehingga aliran udara bertekanan akan mengkabutkan bahan bakar.
Campuran bahan bakar dan udara dipicu untuk terbakar di dalam ruang bakar ini.
Proses pembakaran yang terjadi seolah-olah menghasilkan efek ledakan yang
membuat udara bertekanan memuai dengan sangat cepat. Pemuaian udara yang
terjadi membuat udara panas hasil pembakaran berekspansi secara bebas ke arah
turbin.
Potongan
Penampang Combustor dan Bagian-bagiannya
Udara panas hasil
pembakaran di combustor akan menuju sisi turbin. Turbin tersusun atas
beberapa tingkatan sudu rotor dan stator. Sudu-sudu turbin berfungsi sebagai
nozzle-nozzle kecil yang akan mengkonversikan energi panas di dalam udara
pembakaran menjadi energi kinetik. Sudu pada sisi rotor turbin yang dapat
berputar mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanis putaran
poros turbojet. Karena turbin dan kompresor berada pada satu poros, maka energi
putar poros digunakan untuk memutar kompresor turbojet.
Berbeda dengan mesin
turbin gas pada PLTG yang keseluruhan energi panas udara hasil pembakaran
dikonversikan menjadi putaran poros, pada mesin turbojet sebagian besar energi
panas justru tidak digunakan untuk memutar turbin. Sebagian besar energi panas
ini dikonversikan menjadi daya dorong (thrust) mesin yang dibutuhkan untuk
penggerak pesawat terbang. Untuk mengkonversi energi panas udara menjadi daya
dorong, pada sisi keluaran turbin mesin jet terdapat nozzle besar dengan
penampang selebar mesin jet itu sendiri. Nozzle besar ini berfungsi untuk
merubah energi panas udara menjadi kecepatan tinggi sebagai komponen daya
dorong.
Prinsip Nozzel
Konvergen-Divergen Digunakan Pada ExhaustMesin Turbojet
Sebuah pesawat jet yang
mampu mencapai kecepatan supersonik (melebihi kecepatan suara) pasti exhaust mesin
jetnya menggunakan nozzle konvergen-divergen. Nozzle konvergen-divergen adalah
sebuah pipa yang mengalami pencekikan aliran di tengah-tengahnya, menghasilkan
bentuk seperti jam pasir yang tidak simetris antara sisi inlet dan outlet
nozzle. Nozzle ini berfungsi untuk mengakselerasi gas panas dengan tekanan
tinggi sehingga mencapai kecepatan supersonik. Bentuk nozzle yang sedemikian
rupa membuat energi panas yang mendorong aliran udara terkonversi secara
maksimal menjadi energi kinetik.
Penampang cekik dari nozzle
pada mesin jet bertujuan untuk menciptakan restriksi aliran udara panas
sehingga tekanan udara meningkat, yang biasanya bahkan mendekati chockingatau
berhentinya aliran udara. Lalu aliran udara panas yang tercekik ini secara
tiba-tiba diekspansikan hingga mencapai atau paling tidak mendekati tekanan
atmosfer. Ekspansi ini diakibatkan oleh bentuk nozzle divergen setelah bagian
cekiknya. Ekspansi cepat hingga mencapai tekanan atmosfer inilah yang
mengkonversikan energi panas udara menjadi daya dorong pesawat.
Exhaust Nozzle Dengan
Sistem Vektor Fleksibel
Dapat disimpulkan bahwa
energi untuk mendorong pesawat berasal dari temperatur dan tekanan udara panas
hasil pembakaran di dalam combustor. Udara hasil pembakaran inilah yang
mengakselerasi pesawat jet menjadi kecepatan supersonik. Akselerasi yang diberikan
oleh udara panas tersebut tergantung oleh beberapa kondisi berikut:
Tekanan dan temperatur
udara panas di titik masuk nozzle.
Tekanan ambien keluaran
nozzle.
Efisiensi dari proses
ekspansi. Efisiensi ini meliputi kerugian atas adanya gesekan, atau adanya
kemungkinan kebocoran pada nozzle.
Gaya Dorong Mesin
Turbojet
Berikut adalah rumus
perhitungan gaya dorong netto mesin turbojet:
Dimana:
= laju massa aliran udara di dalam
mesin jet.
= laju massa aliran bahan bakar di
dalam mesin jet.
= kecepatan keluaran fluida jet.
= kecepatan udara masuk ke inlet mesin jet.
Referensi:
http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-mesin-turbojet/