Sebuah sistem termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and
dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik
di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Selagi berhadapan dengan proses di mana sistem bertukar
wujud atau energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kecepatan
suatu proses berlangsung, disebut kinetik. Karena alasan ini, penggunaan
istilah "termodinamika" biasanya merujuk ke termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep
waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan
termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan
hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak
tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan
lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam
abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah kolam
tidak membeku di musim panas. Jika sebuah benda panas berinteraksi dengan benda
dingin, maka tak terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan benda
dingin semakin dingin, meskipun proses-proses tersebut tidaklah melanggar hukum
kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama termodinamika.
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah
proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi
di alam. Hukum kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh Clausius
mengatakan, ?Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk
menghasilkan efek lain, selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari
sebuah benda ke benda lain pada temperatur yang lebih tinggi".
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang
terdiri dari empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan
kalor, pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan
pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan
tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai
sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli
bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah
entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak
gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi
mengatakan, "Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan
kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan
bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya
semakin besar".
Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka
pernyataan hukum kedua termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung
bertambah ekivalen dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan
cenderung semakin besar.
Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang
menempati keseluruhan ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila
molekul-molekul gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda
yang memiliki temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai
temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut
menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem
tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan
dengan pernyataan semua molekul di dalam benda A bersesuaian dengan temperatur
T1 dan benda B bersesuaian dengan temperatur T2".
Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan
parameter kekacauan adalah, pers. (1):
S = k log w
dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi
sistem, w adalah parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem
tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati.
Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam
ekspansi isotermal, dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah
sedangkan volumenya semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat
ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni
semakin besar V maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut
di dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V
adalah, pers. (2):
W1 = c V
dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N
molekul secara serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w.
Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di
dalam volume V adalah, pers.(3):
w = w1N = (cV)N.
Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan
entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan
banyaknya molekul tak berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas
ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut bertambah besar.
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1),
menghubungkan gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang
memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan
statistik. Arah dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih
tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang
lebih mungkin. Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana
entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara
statistik. Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar
distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi
akan semakin besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang
dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin
sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari
musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam
suatu ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah
peristiwa-peristiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang
mungkin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Entropi
0 komentar:
Posting Komentar