Energi radiasi matahari
yang mencapai bumi sangat berlimpah. Untuk memanfaatkan energi tersebut
dibutuhkan teknologi yang dapat mengkonversikan energi tersebut. Sebagai contoh
adalah solar cell yang merupakan teknologi yang merubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Penelitian banyak dilakukan untuk mengembangkan
teknologi ini. Selain cahaya, matahari juga meradiasikan energy panas (thermal)
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti pengering,
memasak, penyulingan air, pemanas, bahkan pembangkit listrik dan mesin
pendingin.
Radiasi matahari dan
Atmosfer
Matahari merupakan
salah satu benda langt yang dapat meradiasikan energi. Seperti halnya bintang,
sebagian besar matahari terdiri dari gas hydrogen dan helium. Matahari meradasikan
energi dari reaksi fusi nuklir yang terjadi di inti matahari
Energi yang keluar dari
matahari (energi solar) mencapai bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik
setelah mengalami interaksi dengan atmosfer. Radiasi energi yang keuar atau
dipantulkan oleh atmosfer disebut dengan radaiasi atmosfer. Energi matahari
yang mencapai di atmosfer bumi disebut dengan total solar irradiance yaitu
sebersar Gs=1373 W/m2.
Energi matahari yang
sampai ke bumi selama setahun diperkirakan sebesar 5.46 x 1024 J. Untuk
membayangkan seberapa besar energi ini, jika dibandingkan dengan konsumsi
energi di bumi selama setahun yaitu hanya 5 x 1020 J. Dengan kata lain,
konsumsi energi di bumi hanya 0.01% dari energi yang diterima bumi oleh radiasi
matahari.
Tidak semua energi yang datang ke bumi benar-benar mencapai bumi (tanah).
Sekitar 30% energi dipantulkan ke luar angkasa, sekitar 20% energi diserap oleh
awan dan molekul air di udara. Di sisi lain, sekitar 75% dari permukaan bumi
merupakan lautan. Walaupun begitu, jika dianggap hanya 10% dari energi matahari
yang dapat dimanfaatkan, jumlah energi tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan
di bumi
0 komentar:
Posting Komentar